PENTINGNYA PENERAPAN ECO-PRODUK BAGI PRODUK IKM

PENTINGNYA PENERAPAN

ECO-PRODUK BAGI PRODUK IKM

 

Produk IKM dituntut untuk selalu melakukan perubahan dalam melakukan proses produksi, agar mampu menghasilkan produk produk yang ramah lingkungan. Untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dapat ditempuh dengan menjalankan prinsip prinsip dasar industri ramah lingkungan.

Industri ramah lingkungan adalah suatu kegiatan atau usaha pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi yang mempunyai value (nilai tambah) dengan menggunakan konsep zero waste yaitu tidak menghasilkan limbah sama sekali seperti misalnya pembuatan tas yang berasal dari plastic, kertas, kayu , aneka kerajinan dari bahan bahan baku rotan, contoh lain adalah membuat tutup botol dari bahan kayu..

Penerapan produk IKM ramah lingkungan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Beberapa perangkat yang dapat digunakan dalam mendukung industry ramah lingkungan antara lain:

  1. Menerapkan produksi bersih (cleaner production )
  2. Menggunakan referensi International Standard Organisation (ISO) seri 9000 dan 14000 yang sudah diadopsi oleh Negara-negara di dunia
  3. Mengacu pada eco-label untuk produk produk berbasis kayu
  4. Mengikuti cara berproduksi yang baik dan benar ( Good Manufacturing Practises-GMP )
  5. Melakukan analisa bahaya titik control krisis ( Hazard Analysis Critical Control Point –HACCP )
  6. Menggunakan Standard Nasional Indonesia ( SNI )
  7. Menerapkan sertifikat Halal

Penerapan eco-produk bagi produk IKM sangat penting  mengingat konsumen saat ini semakin cerdas dan teliti dalam memilih produk produk yang berkualitas. Untuk itu diperlukan suatu system dengan menjalankan industri hijau ( green industry ) atau industri ramah lingkungan yang dalam proses produksinya menerapkan prinsip prinsip perlindungan kualitas lingkungan melalui pencegahan pencemaran yang dilakukan secara efisien dan efektif yang mencakup antara lain

  1. Menggunakan bahan baku dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui ( renewable )
  2. Menggunakan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan dan hemat energy
  3. Menghindari pemakaian bahan berbahaya dan beracun ( B3 )
  4. Mengurangi jumlah dan toksitas semua limbah dan emisi yang dikeluarkan
  5. Industrinya menggunakan tenaga terampil

Untuk mempermudah pelaku IKM dalam penerapan eco-produk dilakukan pendekatan Eco-Industrial-Park (EIP) yang secara konseptual perencanaan kegiatan industry eco-poduk IKM sebaiknya dalam gabungan kelompok ( sentra IKM, lingkungan IKM, perkampungan IKM, kawasan industry eco-produk IKM berwawasan lingkungan (Eco-Industrial Park)

Dengan demikian akan mempermudah untuk menyusun tata letak pelaku IKM sesuai dengan ketentuan tata ruang yang berlaku sehingga memberikan manfaat untk penggunaan limbah industry eco-produk IKM dijadikan sebagai bahan baku untuk industry lainnya.

Contoh sentra industry tahu, ampasnya akan diolah menjadi keripik tahu dan pakan ternak. Sedangkan untuk pemanfaatan limbah kayu pada sentra mebel akan dibuat menjadi bingkai foto, tempat tissue, mainan anak anak dan lain-lain. Sedangkan limbah di sentra mbel rotan akan dibuat kerajinan anyaman, kipas, gantungan kunci dan lain-lain.

Dalam menghasilkan eco-produk dapat ditempuh dengan menjalankan prinsip-prinsip dasar industry ramah lingkungan sebagai berikut :

  1. Refine, penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini
  2. Reduce, penggunaan jumlah limbah atau dengan optimalisasi proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan, seperti mengganti keran atau pipa bocor dan memasang alat penangkap ceceran atau lelehan.
  3. Reuse, pemaiakan kembali bahan bahan atau limbah pada proses yang berbeda
  4. Recycle, Penggunaan kembali bahan bahan atau sumber daya untuk proses yang sama
  5. Recovery, pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran-aliran limbah untuk pemanfaatan proses atau keperluan yang lain
  6. Retrieve energy, pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti luas digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematanenergi dalam proses produksi

Bagi pelaku usaha IKM diharapkan dapat mulai mencoba secara menerapkan teknik ramah lingkungan agar bisa menghasilkan produk yang ramah lingkungan dimulai dengan hal hal yang mudah dan tidak memerlukan biaya investasi yang tinggi. Dikembangkan secara bertahap sesuai dengan kesiapan IKM.

Adapun pilihan penerapan industry ramah lingkungan dapat dikelompokkan dala 4 (empat) tahapan yaitu :

  1. Perubahan bahan baku ; menggunakan bahan baku yang berkualitas dan murni untuk menghindari kontaminasi dalam proses produksi, mengurangi dan menghilangkan bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dan beracun seperti logam berat, zat pewarna yang tidak direkomendasi,pelarut. Menggunakan bahan bahan daur ulang untuk menciptakan pasar bagi bahan bahan daur ulang.
  2. Perubahan tata cara opearsi dan housekeeping ; melakukan tindakan pencegahan kehilangan bahan baku                      ( pemborsan, kebocoran, tercecer ) dengan cara memasang safety valve, mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bahan baku, energy, air, produk dan peralatan, melakukan koordinasi pengeloaan limbah, memisahkan atau segresi limbah menurut jenisnya ntuk memudahkan pengelolaan kerugian akibat kerusakan peralatan dan mesin.
  3. Perubahan teknologi ; mengubah peralatan, tata letak dari perpipaan untuk memperbaiki proses produksi dan meningkakan efisiensi, menggunakan atau mengatur perlatan seperti motor dan pompa yang lebih hemat energy, memperbaiki kondisi proses seperti suhu, waktu tinggal, laju aliran, tekanan sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan mengurangi jumlah limbah.
  4. Perubahan produk ; mengubah formulasi produk untuk mengurangi dampak pada kesehatan dan mengubah bahan pengemasan untk mengurangi dampak pada lingkungan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar dan strategi ramah lingkungan pelaku IKM akan lebih mudah melaksanakan perbaikan proses produksi, efisien dan efektih dalam penggunaan sumber daya alam dan energy, mengurangi limbah dan mengurangi dampak resiko apada kesehatan lingkungan. Secara keseluruhan pelaksaan kegiatan ini akan menghasilkan produk yang ramah lingkungan. ( dari berbagai sumber )